Ya, Ramadhan hanya bullshit, bagi mereka yang sebelum dan sesudah Ramadhan kualitas ketakwaannya tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Padahal Allah sudah membuka jalan yang sangat luas agar semua muslim bisa lebih mudah meningkatkan kualitas takwanya. Jalan menuju surga yang katanya sangat terjal, dilingkupi ujian-ujian yang berat, bertabur onak dan duri, pada Bulan Ramadhan pintunya dibuka lebar-lebar agar kita termotivasi untuk menggapainya. Jalan menuju neraka yang katanya sangat licin, menurun, bertabur bunga di kanan kirinya, pada Bulan Ramadhan gerbangnya ditutup rapat-rapat.

Bagaimana tidak bullshit, Ketika kita tahu Ramadhan adalah bulan maghfirah, tetapi dosa-dosa yang bersarang di tubuh kita masih saja menumpuk. Bagaimana tidak bullshit ketika kita sudah tahu Ramadhan bulan turunnya rahmat, tapi kita tak kunjung berminat untuk mendulangnya. Bagaimana tidak bullshit, kita tahu bahwa Ramadhan adalah bulan idkum minan naar, pembebasan dari apa neraka, tetapi kita saja begitu nekat mengerjakan amalan-amalan yang justru mendekatkan kita dengan pintu neraka.

“Dialah bulan yang permulaannya adalah rahmat, pertengahannya ampunan, dan akhirnya merupakan pembebasan dari neraka.” (H.R. Bukhari)

Ramadhan benar-benar hanya menjadi bullshit semata. Bagaimana tidak, tiap malam kita begitu rutin mengerjakan shalat tarawih dan witir berjamaah, tetapi usai Ramadhan, kemungkaran Kembali kita langar. Kemakrufan hanya menjadi penghias ceramah yang tak kunjung terjabar dalam perilaku kita sehari-hari. Padahal shalat yang benar adalah ketika efek dari shalat itu terjabar dalam sikap dan perilaku kita usai shalat.


اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ

“Bacalah Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Ankabut; 45)

Course:
– Kutipan buku Ahmad Rifa’i Rif’an “Ramadhan, Maaf, Kami Masih Sibuk”
– www.merdeka.com/quran/al-ankabut/ayat-45\

#MS2K22
#KabinerGejolakPejuang