Khulafaur Rasyidin berasal dari dua kata, khulafah dan ar-rasyidin. Menurut bahasa, Khulafaur Rasyidin adalah orang yang ditunjuk sebagai pengganti, pemimpin, atau penguasa yang selalu mendapat petunjuk dari Allah. Khulafaur Rasyidin adalah kekhalifahan pertama yang berdiri setelah wafatnya Nabi Muhammad pada 632 masehi. Khulafaur Rasyidin berjumlah empat khalifah, yaitu Abu Bakar Ash Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Pada masa kejayaannya, Kekhalifahan Rasyidin membentang dari Jazirah Arab, Levant, Kaukasus, sebagian Afrika Utara, dataran tinggi Iran, dan Asia Tengah. Para khulafaur rasyidin menjadi pemimpin yang sangat adil, dan bijaksana sebagaimana sosok yang menjadi tauladan kita yaitu Rasulullah.
Dari Ummul Mu’minin ‘Aisyah Radhilallahu ‘Anha, katanya: bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
من سره أن ينظر إلى عتيق من النار فلينظر إلى أبي بكر وإن اسمه الذي سماه أهله لعبد الله بن عثمان بن عامر بن عمرو حيث ولد فغلب عليه اسم عتيق
“Barang siapa yang suka melihat orang yang dibebaskan (‘atiiq) dari api neraka, maka lihatlah Abu Bakar.” Sesungguhnya nama yang diberikan keluarganya adalah Abdullah bin Amir bin Amru ketika dia dilahirkan, lalu nama ‘Atiiq yang lebih sering disebutkan padanya.”
Abu Bakar
Abu Bakar dijuluki Ash Shiddiq, karena dirinya membenarkan kabar dari Rasulullah dengan kepercayaan yang sangat tinggi, terbukti dia menjadi orang pertama yang masuk islam. Allah Swt juga menyebutnya sebagai Ash Shiddiq dalam al qur’an pada surah az zummar ayat 33.
Tidak ada lelaki yang memiliki keutamaan sebanyak keutamaan Abu Bakar Ash Shiddiq RA. Melalui profilnya, dia tampil dengan memiliki banyak keutamaan. Beberapa diantaranya yaitu manusia terbaik setelah Nabi Muhammad SAW dari golongannya sesuai dengan Ibnu ‘Umar RA “kami pernah memiliki orang terbaik di masa Nabi SAW. Kami pun memilih Abu Bakar, setelah itu Umar bin Khattab, lalu Ustman bin Affan Radhiallahu’anhu (HR. Bukhari),
Sifatnya yang luhur dan tegas memberikan dampak yang besar pada kemajuan peradaban islam saat itu, sampai-sampai para ulama berkata
“Allah menolong islam melalui Abu Bakar di hari ketika banyak orang murtad, dan melalui Ahmad bin Hambal di hari terjadi fitnah (khalqul Qur’an)
Umar bin Khattab
Umar bin Khattab menjadi khalifah kedua bagi umat islam menggangtikan Abu Bakar Ash Shiddiq yang meninggal karena sakit. Umar bin Khattab menjadi khalifah dari tahun 634 sampai 634 M. Beliau mendaoati julukan Al Faruq yang memiliki arti orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan, Julukan mulia ini didapat langsung dari Rasulullah.
Dalam hadits Ibnu Majah disebutkan keutaman keutaman yang dimiliki oleh Umar bin Khattab, diantaranya yaitu orang yang lisannya selalu benar
حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ يَحْيَى بْنُ خَلَفٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ مَكْحُولٍ عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ يَقُولُ بِه
Telah menceritakan kepada kami Abu Salamah Yahya bin Khalaf berkata, telah menceritalam le[ada la,i Abdu; A’la dari Muhammad bin Ishaq dari Makhul dari Ghudlaif bin Al Harits dari Abu Dzar berkata;Aku mendengar Rasullullah SAW bersabda “Sesungguhnya Allah meletakkan kebenaran pada lisan Umar yang senantiasa dia ucapkan”.
Selain itu, keutamaan lain yang dimiliki oleh Umar bin Khattab antaranya yaitu Beliau mendapat istana di surga, didoakan Rasullullah untuk turut memuliakan Islam, orang pertama yan disambut di surga sesuai dengan perkataan Isma’il bin Muhammad Ath Thalhi, dan masih banyak lagi.
Terlepas dari keutamaan yang dimiliki oleh Beliau, banyak sekali sifat luhur yang dimiliki oleh Umar bin Khattab semasa hidupnya, yaitu pemberani dalam segala situasi, selalu bersikap adil, hidup dengan penuh kesederhanaan, loyalitas yang tinggi kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
Utsman Bin Affan
Utsman bin Affan adaah seorang sahabat Rasulullah yang dikenal dengan sifatnya yang pemalu, dermawan, sopan santun, tegas dan bijaksana. Ustman memiliki julukan pemilik dua cahaya karena beliau menikah dengan 2 putri Rasulullah SAW. Utsman bin Affan Ra menduduki tahta kepemimpinan khlaifah saat berusia 70 tahun. Pada masa kepemimpinannya, kaum muslimin Arab berada pada permulaan zaman perubahan yang ditandai dengan perputaran dan percepatan pertumbuhan ekonomi yang disebabkan dari aliran kekayaan negeri Islam ke tanah Arab. Di masa kepemimpinannya, pemerintahan Islam memperluas wilayahnya ke Fars (Iran) dan Khorasan (Afghanistan). Banyak sekali keutamaan yang dimiliki oleh Ustman bin Affan diantaranya yaitu, Ustman adalah penduduk surga yang hidup di bumi, kedudukan ustman dibanding umat islam lainnya, dan ustman merupakan seorang yang pemalu. Keutamaan Ustman dapat dibuktikan dengan kisah Aisyah yang bertanya pada Rasulullah “Wahai Rasulullah, tindakanmu terhadap Abu Bakar dan Umar ra kok tidak seperti tindakanmu pada Utsman?” Rasulullah SAW menjawab “Sesungguhnya Ustman adalah seorang pria pemalu dan saya khawatir jika dia kuizinkan dan saya dalam keadaan demikian, dia lalu tidak mengutarakan keperluannya” (Shahih-Ash Shahihah (1687): Muslim:44 Kitab Fadhoil Ash Shobabah). Rasulullah juga mengatakan tentang Utsman
أَلاَ أَسْتَحِى مِنْ رَجُلٍ تَسْتَحِى مِنْهُ الْمَلاَئِكَةُ
“Apakah aku tidak malu pada seseorang yang para Malaikat saja malu kepadanya.” (HR. Muslim, no 6362).
Ali Bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib merupakan pemuda pertama dari kalangan Qaum Quraisy yang masuk Islam. Pada masa pemerintahannya, terhadi perang saudara antar umat kaum Muslimin setelah tragedi terbunuhnya khalifah Utsman bin Affan dan banyak permasalahan seperti pemberontakan. Oleh karena itu, kebijakan pertama yang diambil khalifah Ali bin Abi Thalib adalah melenyapkan bibit reaksi masyarakat, yaitu dengan memberhentikan pejabat-pejabat yang melakukan korupsi. Fokus kepemimpinan Ali yaitu menyelesaikan segala kekacauan pada pemerinthana sebelumnya seperti pengaturan keuangan negara atau baitul maal, pembangunan dan perbaikan tata kota, Zakat, jizyah, pajak, dan masih banyak lagi.
Selain kepemimpinannya yang dikenal cerdik dan bijaksana, Ali bin Abi Thalib memiliki keutamaan yaitu diantaranya dijanjikan Rasulullah dicintai orang yang beriman dan dibenci orang munafik, kedudukannya bersama Rasulullha seperti Harun dengan Musa, dan Didoakan Rasulullah sehingga tak merasakan kedinginan dan kepanasan. Keutamaan tersebut tentunya memiliki hadits dan riwayat yang shahih seperti keutamaan yang disebutkan di atas
حَدَّثَنَا عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ عَهِدَ إِلَيَّ النَّبِيُّ الْأُمِّيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ لَا يُحِبُّنِي إِلَّا مُؤْمِنٌ وَلَا يُبْغِضُنِي إِلَّا مُنَافِقٌ
Dari Ali bin Thalib Ra, dia berkata “ Nabi SAW al ummi (seorang yang buta aksara) memberikan janji kepadaku, bahwasannya tidak akan mencintaiku kecuali orang beriman dan tidak akan membenciku kecuali orang munafik”
Para khulafaur rasyidin menjadi pimpinan-pimpinan yang sangat adil, dan bijaksana, sebagaimana sosok yang menjadi teladan bagi mereka, yaitu Rasulullah. Mereka mewakili nabi dalam mewujudkan keadilan, menyebarluaskan kebajikan dan kasih sayang, serta ucapan dan perbuatannya tidak pernah menyimpang dari ajaran suci yang dibawa olehnya.
أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ عز وجل وَالسَّمعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلافَاً كَثِيرَاً؛ فَعَلَيكُمْ بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ المّهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ فإنَّ كلّ مُحدثةٍ بدعة، وكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ
“Aku wasiatkan kepada kalian agar bertawa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, dengar dan taatlah walau pun yang memerintahkan kalian adalah seorang budak. Barang siapa di antara kalian yang masih hidup, niscaya akan banyak melihat perselisihan. Maka hendaknya kalian memegang sunahku dan sunah para Khulafa Rasyidin yang telah mendapatkan petunjuk, gigitlah dengan geraham kalian. Hati-hatilah dengan perkara-perkara yang baru, karena setiap yang baru itu adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat.” (Diriwayatkan oleh Abu Daud dan At Tirmidzi, ia berkata: hasan shahih)
Sumber:
Kompas.com| Islam.nu.or.id|tarbawiyah.com|Orami.com | Republika.co.id| Widyawicara.com | Rumaysho.com | rerizen.republika.co.id | islam.nu.or.id