1.Di Hari Jumat

Ada hari dalam sepekan yang mana sangat spesial bagi kaum muslim, yaitu hari jumat. Dalam hadist dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW menyebutkan keistimewaan berdoa pada hari jumat, lantas beliau bersabda

فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ، وَهْوَ قَائِمٌ يُصَلِّى ، يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ

“Di hari Jumat terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim yang ia berdiri melaksanakan shalat lantas dia memanjatkan suatu doa pada Allah bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang dia minta.” (HR. Bukhari 935, Muslim 2006, Ahmad dan yang lainnya).

2.Setelah Sholat Fardhu

Setelah melakukan kewajiban shalat fardhu, alangkah baiknya kita memanfaatkan waktu mustajab untuk berdo’a kepada Allah SWT. Sesuai dengan hadist shahih

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الدُّعَاءِ أَسْمَعُ قَالَ جَوْفَ اللَّيْلِ الْآخِرِ وَدُبُرَ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَاتِ

Dari Abu Umamah ia berkata; Rasulullah shallallahu wa`alaihi wa sallam ditanya; wahai Rasulullah, doa apakah yang paling di dengar? Beliau berkata: “Doa di tengah malam terakhir, serta setelah shalat-shalat wajib.” (HR. Tirmidzi) [No. 3499 Maktabatu Al Ma`arif Riyadh]

3.Saat Berpuasa dan Berbuka Puasa

Berdasarkan hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, berbuka puasa merupakan salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa.

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

“Tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizalimi.”
Mengacu pada Hadist Riwayat Ahmad 2:305. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadist ini shahih dengan berbagai jalan dan penguatnya.

Selain itu, terdapat sumber lain. Pernah pada suatu waktu Imam Nawai rahimahullah berkata
“Disunnahkan orang yang berpuasa untuk memperbanyak doa demi urusan akhirat dan dunianya, juga ia boleh berdoa untuk hajat yang ia inginkan, begitu pula jangan lupakan doa kebaikan untuk kaum muslimin secara umum.” (Al-Majmu’, 6: 273).

4.Waktu Sepertiga Malam

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَتَنَزَّلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ ، مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ ، وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

“Rabb kita tabaroka wa ta’ala turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berkata: ‘Siapa yang berdoa pada-Ku, aku akan memperkenankan doanya. Siapa yang meminta pada-Ku, pasti akan Kuberi. Dan siapa yang meminta ampun pada-Ku, pasti akan Kuampuni’.” (HR. Bukhari no. 6321 dan Muslim no. 758).

Adapun hadist lain yang menjelaskan keutamaan berdoa di waktu sepertiga malam. Dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ فِى اللَّيْلِ لَسَاعَةً لاَ يُوَافِقُهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ

“Di malam hari terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah berkaitan dengan dunia dan akhiratnya bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberikan apa yang ia minta. Hal ini berlaku setiap malamnya.” (HR. Muslim no. 757)

5.Diantara adzan dan Iqamah

Waktu diantara adzan dan iqamah menjadi salah satu waktu yang sangat mulia dan terbaik untuk memanjatkan doa doa kita. Hal ini sebagaimana keterangan Rasulullah dalam wasiatnya kepada sahabatnya, yakni Ali bin Abi Thalib. Keterangan ini dapat ditemukan dalam kitab Wasiyat Al-Musthafa yang disusun Imam Asy-Syarani.

يَا عَلِيُّ، عَلَيْكَ بِالدُّعَاءِ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ فَإِنَّهُ لَا يُرَدُّ

 “Wahai Ali, berdoalah antara adzan dan iqamah, sesungguhnya doa di antara adzan dan iqamah tidak akan ditolak”.

6.Ketika Turun Hujan

 Dalam alqur’an surat Al-Furqan ayat 48 disebutkan

وَهُوَ الَّذِيْٓ اَرْسَلَ الرِّيٰحَ بُشْرًاۢ بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهٖۚ وَاَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً طَهُوْرًا ۙ

“Dan Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang sangat bersih.”

Ketika hujan turun merupakan waktu yang tepat dan mustajab untuk berdoa kepada Allah SWT.  Seperti yang dijelaskan dalam hadits Sahl bin Sa’d, beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Dua do’a yang tidak akan ditolak: do’a ketika adzan dan do’a ketika ketika turunnya hujan.” (HR Al Hakim dan Al Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shohihul Jaami’ no 3078).

7.Ketika Sujud

Sujud merupakan salah satu waktu yang mulia untuk memanjatkan doa kita kepada Allah Swt. Rasulullah menyebutkan dalam salah satu hadist yang diriwayatkan oleh Muslim, yang berbunyi

أَقْرَبُ مَا يَكُونُ العَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ ، فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ

Artinya: “Keadaan seorang hamba paling dekat dengan Tuhan adalah ketika sedang sujud, maka dari itu, perbanyaklah doa.”

Selain itu, ada hadist lain yang memperjelas anjuran Rasulullah untuk memperbanyak doa ketika sujud dalam hadis riwayat Muslin, Nasa’I dan Abu Dawud. Berikut bunyi hadist tersebut

أَلَا وَإِنِّي نُهِيتُ أَنْ أَقْرَأَ الْقُرْآنَ رَاكِعًا أَوْ سَاجِدًا فَأَمَّا الرُّكُوعُ فَعَظِّمُوا فِيهِ الرَّبَّ عَزَّ وَجَلَّ وَأَمَّا السُّجُودُ فَاجْتَهِدُوا فِي الدُّعَاءِ فَقَمِنٌ أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ

Artinya: “Sesungguhnya aku dilarang untuk membaca Al-Qur’an ketika ruku’ dan sujud, adapun ketika ruku’, agungkan kamulah Rabb dan adapun pada waktu sujud, maka bersungguh-sungguhlah berdoa sebab saat itu sangat tepat untuk dikabulkan.”

8.Ba’da Ashar Sampai Tenggelamnya Matahari

Berdasarkan hadits dari Jabir bin ‘Abdillah Radhiallahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

يَوْمُ الْجُمُعَةِ ثِنْتَا عَشْرَةَ يُرِيدُ سَاعَةً لاَ يُوجَدُ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ

“(Waktu siang) di hari Jumat ada 12 (jam). Jika seorang muslim memohon pada Allah ﷻ sesuatu (di suatu waktu di hari Jumat) pasti Allah ‘azza wa jalla akan mengabulkannya. Carilah waktu tersebut yaitu di waktu-waktu akhir setelah ‘Ashar.

Sumber: Ustadaz Abdul Somad | bekalislam.firanda.com | republika.co.id | suara.com | rumahamal.org | merdeka.com | rumaysho.com | m.oase.id |


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *